Profil

KB - TK SANTA URSULA JAKARTA

Visi

“Komunitas Pembelajar yang Berkarakter Serviam, Berwawasan Global dan Berbasis Teknologi”

Misi

  1. Mengembangkan setiap anggota komunitas pembelajar menjadi pribadi yang utuh dalam kebebasan, cinta kasih dan kebenaran kristiani.
  2. Memadukan kebudayaan dan iman, sehingga mereka dapat menjadi ragi dalam masyarakat.
  3. Mengusahakan dan membentuk komunitas pembelajar agar mampu bekerja dengan aktif bagi pembangunan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.
Komunitas Ursulin yang pertama di Pulau Jawa, yaitu di jalan Noordwijk (Juanda) mengalami perkembangan dan kemajuan pesat dalam karya kerasulan. Sekolah dan asrama maju dengan pesat sekali. Banyak anak yang datang untuk bersekolah di sana. Namun, Sr. Ursula Meertens dan komunitasnya merasa sedih sekali karena melihat nasib anak yatim-piatu yang begitu banyak jumlahnya.
Karena kedatangan para suster muda dari Eropa yang terus mengalir, maka timbul keinginan di hati mereka untuk membuka suatu asrama dan sekolah untuk anak miskin di daerah “Weltevreden”. Komunitas Noordwijk mengutus 3 susternya, yaitu: Sr. Angèle Cleeren, Sr. Stanislas Port, dan Sr. Andrè van Gemert (sebagai pemimpin kelompok kecil itu). Pada tanggal 18 Januari 1859 ketiga suster tersebut memulai karya baru. Mereka tinggal selama beberapa waktu di “Bazaar Baru” (Pasar Baru), di sebuah rumah yang dibeli oleh Pst. Van der Grinten.
Anak asuh para suster yang pertama adalah anak-anak yatim-piatu dari Yayasan Santo Vincentius, yang ketika itu berjumlah 25 orang. Tetapi jumlah anak asuh itu terus bertambah sehingga rumah di Pasar Baru tidak muat lagi untuk menampung mereka. Pada tgl. 7 Februari 1860, para suster dan anak-anak asuh mereka pindah ke sebidang tanah yang luas yang dinamakan Weltevreden, di samping kantor pos. Mereka membeli sebuah hotel yang kemudian diubah menjadi biara yang disebut “Weltevreden” di Jalan Pos 2 (Haberhausen, 1989, 22-23).
 
Di Weltevreden, dibuka karya pendidikan formal bagi anak-anak kurang mampu, yaitu anak-anak dari panti asuhan Vincentius. Selain bagi anak-anak yang kurang mampu, dibuka juga pendidikan formal bagi anak-anak yang mampu.
 
Tahun 1861, para suster membuka asrama bagi anak-anak dari luar Pulau Jawa agar mereka dapat bersekolah di Weltevreden. Tahun 1899, para suster membeli tanah dan membuka TKK dan sekolah dasar di daerah Prapatan, kala itu terletak di pinggir kota. Sekolah ini ditutup pada tahun 1990 karena mengalami kesulitan untuk pengembangan. Tahun 1902, dimulai sekolah untuk TK dan SD. Sekolah ini merupakan sekolah khusus untuk anak-anak perempuan. Namun sejak tahun 1977, TK dan SD mulai menerima murid laki-laki.
 
TK Santa Ursula Jakarta yang berada di bawah naungan Yayasan Satya Bhakti kini terus berbenah dan mengembangkan diri. Berbagai pelatihan, baik bagi pendidik maupun peserta didik terus digalakkan. Berbagai model pembelajaran pun terus dipelajari dan dievaluasi. Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran juga semakin ditingkatkan. Semua itu bertujuan untuk semakin meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.
 
Pada tahun 2010 TK Santa Ursula menambah program layanan dengan menghadirkan Kelompok Bermain Santa Ursula Jakarta. Dengan demikian sejak tahun tersebut sekolah ini bernama KB – TK Santa Ursula Jakarta

Logo Serviam

Logo Serviam merupakan logo dari semua sekolah Ursulin di seluruh dunia. Serviam dalam bahasa Latin berarti "Aku mengabdi", terinspirasi dari ajaran Santa Angela Merici, pendiri Ordo Santa Ursula. Logo SERVIAM telah menjadi bagian dari logo Sekolah Santa Ursula Jakarta yang didirikan tahun 1859.

Buku Terbuku

Buku terbuka dengan 6 lembar terurai merupakan visual dari 6 nilai dasar pendidikan Ursulin: Cinta dan Belas kasih, Integritas, Keberanian dan Ketangguhan, Persatuan, Totalitas dan Pelayanan. Buku adalah simbol pengetahuan dan pembelajaran yang membangun peradaban manusia, tidak hanya untuk saat ini tetapi sepanjang masa.

Sinar Matahari

Sinar matahari yang semakin terang ke atas mencerminkan semangat yang tidak akan pernah padam untuk mengembangkan profesionalisme dalam pembelajaran. Garis-garis cahaya matahari melambangkan pancaran buah-buah pikiran dan visi  pengembangan  Sekolah  Santa  Ursula  Jakarta sebagai sekolah yang maju dan adaptif pada perubahan zaman.

Penyatuan Visual buku dengan penopang serta latar matahari bersinar

Untuk menyiapkan lulusannya yang berwawasan global, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, serta memiliki semangat Serviam, Sekolah Santa Ursula Jakarta mendasarkan pendidikannya pada ajaran Gereja, semangat St Angela, dan Pancasila. Buku merupakan sumber ilmu yang tiada habisnya dan salah satu sarana membuka wawasan global. Matahari bersinar yang tetap memancarkan cahayanya setiap hari  merupakan  semangat  yang  dinamis  dari  seluruh anggota komunitas.

Hijau Tua

Warna hijau tua melambangkan keprofesianalan, kecerdasan dan ketenangan dari Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Satya Bhakti. Warna hijau yang damai dan berwibawa diasosiasikan para siswa dididik agar menjadi lulusan yang berdisiplin serta berguna bagi masyarakat.

Hijau Muda

Pertumbuhan dan pembaharuan dari Sekolah Santa Ursula Jakarta. Warna hijau muda yang lembut dan bersinar menunjukkan bahwa pola belajar yang digunakan adalah belajar dalam interaksi yang harmonis dan dinamis antara guru dan siswa, sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai akan membawa dampak baik bagi para lulusannya.

Arti Lambang Serviam

  1. Warna dasar hijau menyatakan PENGHARAPAN
  2. Gugusan bintang “beruang kecil” atau Ursa Minor. Lambang nama Santa Ursula, pelindung Ordo Ursulin dan sekolah-sekolah ursulin. Cita Cita yang luhur setinggi bintang dilangit
  3. Salib, meripakan ciri khas Iman Kristiani yang mengungkapkan bahwa kehidupan manusia ditandai dengan pengorbanan yang membawa kebahagiaan / keselamatan / berkat.
  4. Serviam, semboyan kita yang artinya “saya mau mengabdi”

Selesai masa pendidikan di sekolah, para ex siswa/siswi ursulin bergabung sebagai anggota AUSSI (Alumnarum Ursulae Sanctae Sosietas Internationalis) Gabungan Internasional ex asuhan Ursulin.

Sebagai anggota AUSSI mereka hidup dan berkarya melaksanakan SERVIAM-nya: pengabdian kepada Tuhan dan sesama kapan dan di mana saja mereka berada.

Angela Merici

dilahirkan pada tahun 1474 di DESENZANO dekat danau Garda, Italia Utara. Bersama adik dan kakaknya, Angela mengalami hidup keluarga yang bahagia. Waktu itu Angela dan saudaranya tidak bersekolah, karena sekolah hanya diperuntukkan bagi anak-anak kaum bangsawan. Sebagai anggota AUSSI mereka hidup dan berkarya melaksanakan SERVIAM-nya: pengabdian kepada Tuhan dan sesama kapan dan di mana saja mereka berada.

Ayahnya bernama Giovanni Merici selalu menceriterakan kisah orang suci kepada mereka. Hingga kelima anaknya tergugah meniru orang suci, bermain dan berkhayal menjadi pertapa, pendoa. Caterina de Bianchosi adalah ibu dari Angela. ANGELA BELAJAR KERUMAHTANGGAAN. SIFAT-SIFAT SOSIAL IBU YANG SELALU PRIHATIN TERHADAP ORANG YANG MENGALAMI KESUKARAN DAN KEKURANGAN, DIREKAM OLEH ANGELA DAN KEEMPAT SAUDARANYA DALAM HATI.

Namun, kebahagiaan keluarga ini tidak bertahan lama: Kakak Angela meninggal dan Angela sendiri dilanda kekhawatiran. Di mana keberadaan kakaknya setelah kematian? Suatu hari, waktu Angela berada di ladang, tampak olehnya rombongan malaikat naik turun tangga yang menghubungkan dunia dengan surga…. dan di antara malaikat-malaikat itu Angela mengenali kakaknya. Penampakan ini memperbesar keinginan Angela untuk bergabung dengan kakaknya dan memberikan dirinya kepada Tuhan secara total.

Karena wabah, orang tua Angela meninggal dunia. Ia mengalami kesedihan yang mendalam dan menjadi yatim piatu pada usia belia. Sejak saat itu Angela dan saudaranya ikut pamannya Biancoso de Bianchosi di Salo, kota asal ibunya. Angela hidup di tengah kalangan bangsawan dan berkenalan dengan kehidupan kota besar. Keadaan ini membuat Angela mudah bergaul dengan pelbagai kalangan: pejabat, bangsawan maupun orang kecil dan sederhana. Namun, pergaulan yang dialaminya kadang mengganggu hati kecilnya. Bukankah dia ingin menjadi milik Kristus? Angela bergabung dalam Ordo Ketiga Fransiskan untuk dapat lebih sering menerima komuni, menerima pembentukan spiritual dan pembentukan apostolis. Tugas Angela yang pertama sebagai Ordo Ketiga Santo Franciskus adalah pergi ke BRESCIA. Angela diutus untuk menghibur Catharina Patengola yang baru kehilangan suami dan anaknya. Kota Brescia hancur akibat perang, penduduknya menderita. Anak-anak terlantar. Gadis-gadisnya dipermainkan. Kemiskinan merajalela dan nilai-nilai hidup dalam masyarakat merosot. Dalam diri Angela yang peka timbul pertanyaan: Apa yang dapat aku perbuat bagi mereka yang menderita? Sekali lagi Angela melihat rombongan malaikat di Brudazzo dekat Salo, yang membuat Angela semakin terdorong untuk mewujudkan keinginan Tuhan meski dia ragu dan bimbang.

Pada tahun 1524 Angela melaksanakan niat dan kerinduannya untuk berziarah ke Tanah Suci. Dengan ditemani oleh Bartolomeo, sepupunya, Angela naik kuda ke Venesia. Kemudian bersama Bartolomeo dan Antonio, Angela menumpangi kapal bersama banyak peziarah lain. Ketika kapal singgah di pelabuhan Candia di pulau Kreta tiba-tiba mata Angela menjadi kabur dan hampir tidak dapat melihat apa-apa. Namun ia tetap berteguh hati untuk meneruskan peziarahannya ke Tanah Suci. Angela mengakui bahwa di Tanah Suci ketika ia dituntun dari satu tempat ke tempat devosi suci lain dia selalu melihat dengan mata jiwanya seakan-akan dia melihat dengan mata fisiknya. Dalam pelayaran pulang dari Tanah Suci kapal berhenti beberapa hari lamanya di pelabuhan Candia. Disaksikan oleh semua orang yang berada di atas kapal, Angela yang menjadi buta di tempat ini sekarang dapat melihat kembali. Bukankah ini suatu keajaiban karya tangan Allah? Atas permintaan anggota Divino Amore, Angela tinggal selama beberapa minggu di Venesia dan membantu di rumah sakit “Incurabili”. Angela diminta untuk menetap di Venesia namun keinginannya untuk mendirikan suatu KOMPANI WANITA sangat kuat.

Beberapa bulan kemudian pada tahun 1525, Angela melanjutkan peziarahannya ke Roma dan berhasil bertemu dengan Paus Clement VII. Santo Bapa juga meminta Angela untuk menetap dan bekerja pada pusat karya amal di Roma. Sebenarnya ini adalah suatu kehormatan bagi Angela namun ia menolak tawaran tersebut, karena Angela yakin bahwa yang diinginkan Tuhan adalah sebuah KOMPANI WANITA yang menjadi harta milik Tuhan sendiri.

Tibalah waktunya untuk melahirkan spiritualitasnya, yaitu: menjadi mempelai Kristus semata-mata seperti Santa Ursula, Santa Catharina, dan lain-lain. Pada hari pesta Santa Catharina dari Siena tanggal 25 November 1535, dua puluh delapan anggota pertama menulis nama mereka dalam buku anggota KOMPANI SANTA URSULA. Sebagai pelindung kompani, Angela memilih nama Santa Ursula.

Santa Ursula dan Santa Catharina dijadikan contoh hidup untuk para pengikutnya, yaitu: mencintai Kristus sebagai mempelai dan mencintai sesama anak Allah. Selama lima tahun Angela memimpin putri-putrinya. Angela mendikte beberapa NASEHAT bagi mereka dan sebuah WASIAT yang mengajak semua untuk bersatu. Jangan berkecil hati, …….. Yakinlah, percayalah sebulat-bulatnya, bahwa Allah akan membantu Anda dalam segala hal. (NA Prakata 14-15)

Angela Merici meninggal pada tanggal 27 Januari 1540 di Brescia, Dia meninggalkan sebuah kompani yang kecil, yang dalam 470 tahun telah bertumbuh menjadi suatu perhimpunan yang besar dan beraneka ragam, dengan Spiritualitas yang satu dan sama, yaitu Spiritualitas Santa Angela. Pada tanggal 24 Mei 1807 Angela dinyatakan sebagai SANTA.

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK A & B

Khusus TK B

Ekstrakurikuler Pilihan

Khusus TK B

Ekstrakurikuler Pilihan

Hubungi Kami

Lokasi

© 2025 Santa Ursula Jakarta